Di seberang gerimis patal
Dua lilin menari
Dengan tawa lepas
Tak kukira bertemu lelaki bersangkar burung
Di tengah dengungan harddisk
Dan senandung kamar mandi
Pagi kita bertabur di kerumunan
Serta langkah-langkah sibuk
Yang bermimpikan hari esok
Malam pun dirundung sunyi
Menoleh empat kedipan
Tak tersirat apa-apa
Jika terdampar di tiga satu
Tanganmulah yang menari
Menoreh pasir berbisik
Langitmu bercermin air
Membentang kanvas lembayung
Untuk kulukis dengan naluri terkunci
Kita tersandung di malam binar
Menyulam jemari angin
Di tengah nafas-nafas penanti wanci
Menyalakan kembang api
Di pesisir kahani
Dengan aura
Koding ini tak berkutat di titik pasti
Seperti untaian logika
Yang tak pernah logis
Kursorku masih berlari
Semenjak kita login
Di sini
di pematangku
anganmu belum tertulis
binar matamu: kepiluanku
langkah kecilmu: angin mengiris
di pematangku
tawamu kuikat dengan dekapan
agar kau enggan memandang
bentangan langit berlinang
jangan kau kejar bayang-bayangku:
siapa yang rela
bersua dengan nestapa
HATURAN
-
▼
2011
(32)
-
▼
Desember
(23)
- sajak anyar 2
- sajak anyar 3
- sajak endonesia
- carita sunda
- tatarucingan
- barakatak
- bodor carita
- tatarucingan3
- bobodoran2
- bobodran3
- sisindiaran5
- campur
- obodoran6
- carita lucu sunda
- lucu
- sjk
- URANG SUNDA ASLI: sinsindiran 2
- SUNGKEMAN PANGANTEN ADAT SUNDA
- BAHASA SISINDIRAN
- PUPUH SUNDA
- AKSARA SUNDA
- PIDATO NYERENKEUN PANGANTEN PAMEGET (TIPE 1)
- PIDATO PANAMPIAN TI PANGANTEN ISTRI
-
▼
Desember
(23)
Kamis, 01 Desember 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar